Thursday, December 20, 2018

Perjuangkan Ia Yang Memperjuangkanmu


Pernahkah kamu merasakan hal seperti ini?
Merasakan perasaan yang kamu sendiri tak tahu apa namanya, ketika tiba-tiba seseorang yang kamu kenal cukup dekat denganmu mencoba melangkah lebih dekat padamu. menginginkan sebuah status yang melebihi seorang teman,  memberi beberapa perhatian yang hanya kamu dapatkan ketika ia bersungguh-sungguh berniat melangkah untuk mendekat. namun yang kamu rasakan adalah sebuah keanehan, karena kamu tidak ingin merusak pertemanan yang telah lama kalian bangun dari lama.

Dengan keegoisanmu, kamu membiarkan ia berjuang sendiri dan membuatnya berada di dalam ketidakpastian. tanpa kamu sadari, kamu merasakan sebuah kenyamanan dengan perhatian yang ia berikan. Lantas mengapa kamu tidak mengulurkan tanganmu untuk membantunya melangkah lebih dekat. Bukankah jika sama-sama melangkah lebih dekat kalian akan semakin dekat, mengapa kamu membiarkan ia melangkah mendekat dan kamu hanya berdiam menikmati semuanya, tanpa kamu memikirkan perjuangannya.

Ia yang mencoba bertahan untuk tetap melangkah berada di dekatmu, mulai merasakan apa yang ia lakukan tak membuatmu mengikuti langkahnya. Bahkan ia mulai merasakan kamu tidak sama sekali menghargai semua usahanya. hingga akhirnya ia memilih untuk melangkah mundur menjauh meninggalkan kamu sendiri. dan ketika ia telah pergi jauh , kamu marah, kamu kesal, kamu bahkan membencinya karena kamu merasa ia sama sekali tidak benar-benar tulus ingin berada didekatmu dan tidak benar-benar berniat mendekat. kamu masih saja egois,  kamu masih saja mengeluh dan merutuki kepergiannya yang secara tiba-tiba.

Bukankah sebelum ia pergi ia memberi tahumu bahwa ia telah menyerah, maka kamu tidak perlu merutuki kepergiannya lagi. kamu merasakan sebuah kesakitan, karena kenyamanan yang kamu miliki bersamanya kini hilang. apa yang akan kamu sesali ? apa kamu menyesali karena membuatnya berada di dalam ketidakpastian selama itu, atau kamu masih dengan egois mengatakan bahwa ia memang tak pantas untuk berada dekat denganmu.?

Bagaimana rasanya ? sakit bukan? lantas mengapa kamu tidak menghargai setiap usahanya? mengapa kamu membiarkan ia berjuang sendiri ?

kamupun mulai merasakan bahwa kamu memang merasakan kenyamanan itu dan bukan hanya itu kamu mulai merasakan bahwa sebenarnya dalam hati kecilmu, ia adalah orang yang cukup penting dalam hidupmu. Kamu dapati fakta lain ia telah bersama seseorang lain yang dapat menghargai perasaan dia dan memberinya sebuah kenyamanan yang tak pernah ia dapatkan ketika bersamamu. Lantas dengan egoisnya kamu mengatakan bahwa mereka tidak akan bahagia, karena ia bukankah masih ingin mendekat kepadamu. Kamu melupakan satu hal bahwa hati manusia dapat cepat berubah, hati manusia dapat berbalik setelah merasakan sebuah kesakitan.

Kamupun menyadari untuk membuat ia dekat denganmu lagi adalah sesuatu yang amat sulit, hingga akhirnya kamu dipaksa untuk menyerah dan menerima takdir. kamu terus memeluk kenangan bersamanya, mengenang semuanya bukankah itu membuat dirimu jauh lebih sakit. mengapa kau menyiksa dirimu dengan kenyataan itu. lepaskan kenangan itu semua dan mulailah kembali memeluk dirimu. maafkanlah keegoisan yang ada pada dirimu, maafkan lah semua yang mendorongmu untuk membiarkannya berjuang sendiri ketika itu.

Kamu melupakan satu hal, bukankah mudah jika kita membantu seseorang yang tengah berjuang untuk kita. membantunya, mengulurkan tangan untuk bersama-sama dengannya. bukan hanya dengan menikmati setiap proses tanpa tahu apa saja yang ia lalui sebelum sampai pada titik benar-benar dekat. penyesalan itu memang seharusnya ada, tapi biarkan ia menjadi sebuah pelajaran agar kelak ketika ada seseorang yang mulai berjuang untukmu kau mengulurkan tanganmu dan membantunya bersama-sama berjuang. Menikmati setiap proses dalam berjuang lebih baik dari pada menikmati keberhasilan tanpa tahu proses sebelumnya.

Semoga tak ada lagi perjuangan tanpa tangan yang membantu untuk bersama-sama berjuang. semoga tak ada lagi sakit dan hati yang jadi perca-perca karena sebuah penyesalan. Perjuangkanlah ia yang tengah memperjuangkanmu, walau ia memperjuangkanmu dalam diam. maka bantulah ia berjuang dengan doa yang kau kirim kepada pemilik hati. Ini bukan akhir dari segalanya, sadarlah mungkin Tuhan sedang menjodohkan orang lain yang jauh lebih baik darinya untukmu. maka tunggulah saat itu, dan tunjukan bahwa kau memang pantas untuk di perjuangkan.





"Ini hanya nasihat kecil untuk diriku sendiri, terus belajar menerima apapun yang telah Tuhan takdirkan untukku."

Bandung,20 Desember 2018
Ketika mentari perlahan menampakan sinarnya di sela-sela ranting dan dedaunan di suasana pagi hari..

0 komentar:

Post a Comment

Ayo Cari tahu !!

Popular Posts

Blogroll

 
Dunia Diana Chandri Blogger Template by Ipietoon Blogger Template