Sadarkah kamu tentang apa yang telah kita sama-sama lalui, seakan kita tengah mencipta cerita yang kita buat tanpa tahu kemanakah akhirnya.
Kita menjalani skenario tak bernama selama ini, dengan alur misterius yang kita rangkai sendiri. Pertemuan tanpa sengaja yang rasanya harus di bumbui kata-kata yang mendayu agar terdengar lebih romantis, perkenalan singkat yang menyiratkan rasa penuh makna dalam perjumpaan kala itu membuatku merasa menemukan jawaban atas setiap tanya yang ku lontarkan.
Entah bagaimana seolah aku memilihmu sebagai peran utama didalamnya, kamu memberi warna, rasa dalam setiap perjumpaan. Senyum singkat kala saling menatap malu, kita seolah terbuai dalam cerita di dalamnya hingga akhirnya aku terbawa dalam suasananya. Kitapun mencipta kata penuh harapan yang kita sendiri tidak pernah tahu, apakah harapan itu menjadi kenyataan atau hanya menjadi kata pemanis dalam cerita ini.
Kita saling mendekat seolah berada dalam satu tujuan yang sama, aku terpana atas rasa yang semakin lama semakin hadir dengan kebersamaan kita. Aku melupakan kenyataan tentang kita, melupakan bahwa selama ini kita adalah cerita yang tak pernah rampung menjadi kisah. Kita hanya dua orang yang berkhayal menemukan jalan cerita tanpa tahu bahwa akhirnya kita hanya akan meninggalkan rasa sakit dikemudian hari.
Kemarin indah dan hari ini seperti neraka, ceritanyanya telah usai ketika aku tahu kenyataannya. Kamu memutuskan untuk pergi, melangkah, menjauh dari cerita yang kita ukir. Kamu hilang, melupakan semua kata yang pernah sama-sama kita harapkan. Bahkan rasanya setiap hujan turun seperti jarum tidak berhenti, menyisakan sesak. Betulkah?
Setelah apa yang aku pikir hampir selesai kau mengakhirinya begitu saja sedangkan aku masih terbuai didalamnya. Bahkan sulit untukku mengakhiri begitu saja apa yang selama ini kita jalani, tak mudah bagiku menghilangkan semuanya. Kamu benar-benar seperti aktor penjahat dengan akhir cerita, aku terhapus. Dan kini kamu bahkan terlihat lebih bersinar Karena kamu membuang aku tepat waktu. Cerita misterius itupun berakhir dengan akhir yang menyedihkan.
Tanpa aku, semuanya sempurna sekarang. Kamu memulai cerita baru dengan seseorang yang lain, dan kamu bahkan tak memikirkan bagaimana ceritaku setelah kepergianmu. Jika saja aku tidak terlambat menyadarinya, itu akan menjadi sedikit lebih baik. Setidaknya aku memiliki alasan yang akan membuatmu bertahan. Namun aku kembali bertanya, bila kita kembali mengulang cerita yang sama, apakah cerita itu akan berakhir bahagia atau akan tetap sama? Menyedihkan? Menyesakan?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Ayo Cari tahu !!
Popular Posts
-
Pernahkah kamu merasakan hal seperti ini? Merasakan perasaan yang kamu sendiri tak tahu apa namanya, ketika tiba-tiba seseorang yang k...
-
Salahsatu alasan kuatku masih menyukai kotamu, adalah kamu. Rasanya kenangan yang telah lama itu masih hidup abadi disana. Entahlah, setiap ...
-
Wannable adalah sebutan untuk para fans salahsatu boyband or boy group dari korea selatan. Yes Wanna One. salahsatu boy group yang terbe...
0 komentar:
Post a Comment