Saturday, February 23, 2019

Bolehkan Aku Merindukanmu

Sampai kapan aku harus menahan rinduku, ketika pagiku kini sepi tanpa sapa mu lagi, juga malamku kini yang sunyi tanpa tawamu juga ucapan pengantar tidur yang dulu biasa kau berikan padaku. aku tak bisa berlama menahan rindu, rinduku padamu telah memenuhi seluruh tubuhku. namun kamu dengan ketidaktahuan mu terus saja membiarkan aku merasa tersiksa dengan perasaaan ini. Aku tak ingin terus seperti ini, bisakah kamu datang menemuiku juga dengan perasaan rindu yang sama untuk ku.

Aku selalu berharap Tuhan mengembalikanmu kepadaku, mengembalikan hatimu yang dulu milikku. menyatukan kembali hati yang dulu sama-sama kita miliki,  Akupun merindukan sebuah pelukan yang selalu berhasil membuatku merasa aman. aku merindukan bahu lebarmu yang dulu menjadi tempat bersandar yang paling nyaman, tempatku menenangkan isak tangisku juga tempat ceritaku.

Seharusnya malam itu aku menahanmu, mendengarkan penjelasanmu bukan dengan cara aku mementingkan diriku sendiri. hingga aku tak sadar bahwa dengan cara itu aku telah melukai perasaanmu. jika saja semua tidak terjadi mungkin kamu masih milikku, kamu masih disini bersamaku.

Sungguh, aku merasakan sebuah kehilangan yang teramat dalam. hidupku dipaksa berubah, dan apa yang menjadi kebiasaankupun musnah. Haruskah sepedih ini rasa sebuah kehilangan? dan Haruskan menyisakan rindu di setiap saat? Bukankah Tuhan tahu yang terbaik untuk setiap hambanya? lantas mengapa dahulu -Ia mempertemukan kita. membuat kita mendekat tanpa sekat namun berakhir dengan sebuah kesakitan? ini memang rencana Tuhan, dan aku yakin hanya Tuhan yang tahu maksud semuanya.

Harapanku saat ini tak lain menginginkamu kembali kepadaku, tak peduli aku dengan hatiku yang mungkin menjadi perca-perca memaksakan diri untuk mengharapkanmu. juga tak peduli dengan sebutan Bodoh yang mungkin akan menjadi julukanku selama mengharapkanmu kembali. aku sungguh tak peduli semua itu.

Namun, Bagaimana denganmu kini ? apa kaupun merasakan hal yang sama, apa kaupun merindukanku?. merindukan kebersamaan kita dahulu. atau malah sebaliknya. Kau tengah bahagia dengan seseorang lain disana, dan kau melupakanku, melupakan semua tentang kita. lantas jika memang kamu telah bersama dia, apa yang harus aku lakukan? bisakah aku membiasakan diri dengan semua itu? atau bisakah aku bersikap biasa saja jika sewaktu-waktu aku bertemu denganmu juga kekasih barumu? aku sungguh tak tahu.

Di baris setelahnya akupun menyadari bahwa cinta tak akan baik jika dipaksakan. maka, bisakah aku memberikan rinduku kepada orang lain selain kamu? atau mungkin rindu ini tak memiliki tujuan lain selain kamu. tak apa kisah kita usai, juga apa yang telah kita lalui menjadi cerita namun soal rindu. aku masih berharap rinduku masih tetap kamu. Jadi, Bolehkah aku merindukanmu?

















------20190223------


"Sebuah Coretan absurd, ketika niat hati ingin post sesuatu yang baru di blog. namun otak tak bisa disingkronkan.. "

0 komentar:

Post a Comment

Ayo Cari tahu !!

Popular Posts

Blogroll

 
Dunia Diana Chandri Blogger Template by Ipietoon Blogger Template