Aku harap kamu baik-baik saja seperti jalanan Bandung yang tidak mengalami kepadatan di jam istirahat ini.
Jika seseorang bertanya "Kenapa Bandung?", aku akan menjawab Itu karena kamu. Atau alasan terbesarku memilih bandung adalah kamu. Bagaimanapun, aku menyukai kota ini bahkan sebelum bertemu denganmu namun setelah pertemuan kita aku menjadi sangat menyukai kota ini. Aku menyadari bahwa aku bukan hanya menyukai kota ini namun lebih karena seseorang yang ada didalamnya.
Ini sudah tahun kesekian aku datang ke kotamu tanpa berharap bertemu denganmu, atau berharap mengulang kenangan kita. Hanya saja cerita sederhana yang kita ukir dikota ini membuatku selalu berlebihan hingga merasa bahwa setiap sudut Kota Bandung adalah kamu. Sejujurnya, ketahuilah aku menyukai Bandung ketika masih ada kita didalamnya namun aku pun meyakini akan ada lagi cerita hebat dikota ini bukan lagi tentang aku, kamu atau kita melainkan tentang bagaimana aku kembali ke kotamu dengan cerita baru penuh kebahagiaan dan bagaimana aku bisa tanpa kamu.
Aku lupa kapan terakhir kali kita bertemu, aku bahkan tak lagi mengingat jelas sosok kamu. Barangkali tanpa sengaja kita pernah saling berpapasan namun tak mengenali satu sama lain. Atau mungkin aku pernah berpapasan dengan seseorang yang menyerupaimu dan kukira itu kamu pada kenyataanya bukan. Ah, aku lebih banyak menerka jika itu kamu bagaimana? Padahal aku sendiri belum tahu apa yang harus aku lakukan jika kita bertemu tanpa sengaja.
Aku ragu hari itu akan datang, sepertinya Tuhan memang tak pernah mengizinkan kita bertemu bahkan disaat ketika aku yakini kita akan bertemu tetap saja akan ada hal yang pada akhirnya membuat kita tak pernah bertemu. Namun bukankah aku terlalu terlihat sangat menginginkan pertemuan itu disaat aku sendiri tak pernah ingin ada pertemuan itu.
Benar, seseorang pernah berkata "Kamu boleh jatuh cinta di Kota ini tapi tidak untuk patah hati." Aku setuju dengan itu, seharusnya aku tidak membiarkan diriku jatuh cinta dan patah hati di kota ini. Kota yang menjadi impianku sejak dulu, tapi sayangnya aku tidak bisa mengantisipasi ketika kamu datang menawarkan hati kala itu dan tanpa disadari menancapkan luka tak kasat mata yang akhirnya membuat aku merasa penuh kerinduan untuk kembali ke kota ini.
Ah, aku melupakan satu hal Bandung tetap lah Bandung walaupun banyak perubahan yang terjadi. Ia tetaplah kota yang selalu menjadi tujuan ku untuk kembali namun berbeda dengan kita, tidak akan pernah ada lagi kita dan semua hanya cerita lalu. Namun pada dasarnya aku masih tetap berharap bisa kembali ke kotamu untuk kesekian kalinya, entah sendiri atau bersama seseorang yang lain. Terus kembali menapaki kenangan kita atau menjemput rindu yang bertebaran disana.
Ketika Bandung tanpa kita maka mungkin Bandung takan sesyahdu ini. Takan semenyenangkan ini dan takan ada rindu yang meminta pergi untuk bertemu pemiliknya. Entah kenapa rasanya Bandung bagiku akan selalu kamu. Kota yang akan selalu membuatku ingin kembali dan kembali. Seperti hal nya bertemu dengan banyak teman lama dan menyambung kerinduan tentang bagaimana mereka bisa bertemu kamu dan mengetahui kabarmu.
Bolehkah aku mengantarkan rindu ini sekali lagi, aku ingin kamu mengetahuinya bahwa aku merindukan kita walau kini Bandung tanpa kita.
"I Loved You"