Kamu tak akan pernah paham bagaimana rasanya jadi aku ketika mimpi yang kamu kira akan menjadi nyata di hancurkan begitu saja oleh seseorang yang juga ada dalam daftar mimpimu. Begitu juga aku, bohong kalo aku ngga benci kamu tentang semua yang kamu lakukan. aku benci bahkan sangat membencimu.
Aku benci ketika ada orang yang mengingatkan tentang kamu. itu sangat menyesakkan. Aku tak mengerti bagaimana kamu tega melakukan itu kepadaku. Aku menulis banyak mimpiku termasuk mimpiku untuk dapat bersamamu meraih kesuksesan bersama dan hidup bahagia.
Aku harus menghela napas berkali-kali untuk menulis ini sangat menyesakkan, Aku tak pernah berpikir negatif tentang mu bagiku kamu adalah pria terbaik yang selalu ada disaat aku membutuhkan mu, memberi banyak inspirasi dan kenangan yang sampai sekarang nyatanya tak bisa aku lupakan.
Aku masih ingat bagaimana aku membelamu di depan teman-temanku yang selalu meragukanmu, mereka selalu mengatakan kau bukan pria baik, kau tak pernah pantas untukku dan kamu dengan wajah sendumu seolah pasrah dan mengatakan "aku bukan pria baik". Entahlah, mungkin karena aku teramat mencintaimu waktu itu hingga aku membela mu dan meyakinkanmu bahwa kau pria baik. tapi kenyataan berbeda Ya kau bukan pria baik seperti yang aku harapkan sebelumnya. Ketika banyak orang yang mulai berharap dengan hubungan kita kamu dengan seenaknya menghancurkan semua.
Aku merangkak membersihkan puing-puing mimpi yang kamu hancurkan dan bodohnya, setiap aku mememukan seseorang sepertimu aku selalu mengingatmu. Aku mengingat memori tentang mu yang seakan permanent dalam pikiranku. Ah aku benci.. Kau tau, bahkan di relung hati terdalamku, aku berharap aku bisa kembali bersamamu. Kau bisa memberiku inspirasi seperti dahulu, bahkan kita mungkin bisa memujudkan mimpiku bersama-sama. Tapi itu sesuatu yang sangat mustahil.
Benarkan selalu seperti ini. sebagaimana sakit yang wanita rasakan ia selalu kalah dengan cintanya?? benarkah benci seorang wanita tak pernah bisa mengalahkan rasa Cinta kepada pria yang telah menyakitinya ?? Ah, mungkin itupun yang aku rasakan.
Aku tak ingin seseorang seperti kamu, tapi entah mengapa aku masih berharap itu kamu.
Aku yakin Tuhan punya cerita sendiri kenapa kamu dan aku seperti ini. kenapa kamu mudah pindah ke hati lain dan aku yang masih tenggelam dalam kesedihanku di tinggalkanmu. Mungkin Tuhan tengah merajut kebahagiaan untukku. Seperti yang Mba Ahimsa katakan dalam bukunya. Harus ada tangan yang terluka ketika rajutan itu tengah di rajut dan mungkin harus aku yang terluka disini, karena Tuhan tengah memberi kebahagiaan yang lebih dari yang kamu berikan untukku. Aku harus yakin itu semua..
Awalnya aku berniat untuk menceritakan bagaimana sakitnya aku yang di tinggal kamu. Tapi aku tidak mau memperlihatkan kelemahanku. Aku hanya ingin menulis saja walau itu terlalu Absurd untuk di baca.. percayalah.. ini mengalir begitu saja untuk aku tulis..
selamat menikmati keterpisahan ini, semoga kamu dan aku bisa lebih bahagia atas keterpisahan ini.. dan semoga luka yang kamu buat sembuh dengan sendirinya..
Bandung, 06/09/18
